Translate

Sabtu, 08 Februari 2014

hidrologi makalah artikel danau



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Danau adalah salah satu sumber air tawar yang menunjang kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan sosial ekonomi manusia. Ketersediaan sumber daya air, mempunyai peran yang sangat mendasar untuk menunjang pengembangan ekonomi wilayah. Sumber daya air yang terbatas disuatu wilayah mempunyai implikasi kepada kegiatan pembangunan yang terbatas dan pada akhirnya kegiatan ekonomipun terbatas sehingga kemakmuran rakyat makin lama tercapai. Air danau digunakan untuk berbagai pemanfaatan antara lain sumber baku air minum, air irigasi, pembangkit listrik, penggelontoran, perikanan dsb. Jadi betapa pentingnya air tawar yang berasal dari danau bagi kehidupan. Danau Di Indonesia terdapat kurang lebih danau kategori besar > 50 ha sebanyak 500 buah. Danau tersebut tersebar merata di setiap pulau besar (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali). Sebaliknya waduk besar sebagian besar berlokasi di Pulau Jawa. Selain kategori danau besar terdapat juga danau kecil yang jumlahnya ribuan dan waduk kecil yang disebut embung. Danau kecil sering dikenal sebagai situ berukuran besar.
Danau memiliki beberapa manfaat diantaranya untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakan khususnya. Namun saat ini, kualitas danau menurun hal ini terjadinya pencemaran organik, berkurangnya populasi ikan bahkan beberapa jenis ikan endemik hampir hilang. Danau yang mengalami sedimentasi yang berat antara lain Danau Tondano, Tempe, Limboto di Sulawesi, Danau Jampang, Semayang, Melintang di Kalimantan. Danau Rawapening di Jawa Tengah dan danau lainnya mengalami sedimentasi ringan. Danau yang mengalami pengurangan luas antara lain Danau Limboto, Rawapening, Cidanau di Banten. Danau yang ditumbuhi oleh eceng gondok sehingga menutupi luas danau lebih dari 10% antara lain danau Rawa Pening, Kerinci di Jambi. Danau yang mengalami penurunan muka air yang nyata, yang disebabkan airnya digunakan untuk membangkitkan listrik antara lain danau Toba, Maninjau, dan Singkarak. Danau yang mengalami pencemaran oleh bahan nutrien (nitrogen, posfat) yang berasal dari limbah penduduk, pertanian, akitifitas perikanan dengan Keramba Jaring Apung (KJA) antara lain Danau Maninjau, Tondano, dan Toba. Danau yang mengalami berkurangnya populasi ikan dan hampir punah ikan yang bersifat endemik adalah ikan bilik di Danau Singkarak, ikan Depik di Danau laut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah dan saat ini juga mualai bertambah yaitu danau Sentani di papua akibat dari penambang tradisiaonal

1.2    Rumusan masalah
1.      Apa pengertian dari danau?
2.      Apa fungsi danu bagi kehidupan manusia dan sekitarnya?
3.      Apa saja penyebab dari pencemaran air danau ?
4.      Apa akibat terjadinya pencemaran danau bagi masyarakat dan keadaan di sekitarnya?
5.      Bagaimana solusi dari pencegahan dan perbaikan terhadap pencemaran danau?
1.3    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari danau
2.      Untuk mengetahui fungsi danu bagi kehidupan manusia dan sekitarnya
3.      Untuk mengetahui penyebab dari pencemaran air danau.
4.      Untuk mengetahui akibat terjadinya pencemaran danau bagi masyarakat dan keadaan di sekitarnya?
5.      Untuk mengetahui solusi dari pencegahan dan perbaikan terhadap pencemaran danau?










BAB II
PEMBAHASAN

2.1  DASAR TEORI
1.    Definisi dan Konsep Danau
Danau adalah badan air yang dikelilingi daratan dan dikelompokkan sebagai salah satu jenis lahan basah. Konvensi Ramsar menyatakan bahwa lahan basah adalah daerah berawa, payau, gambut, atau perairan alami atau buatan, yang tertutup air yang tergenang atau mengalir secara tetap oleh air tawar, payau atau asin, termasuk wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada saat air surut. Danau digolongkan ke dalam lahan basah alami bersama hutan mangrove, rawa gambut, rawa air tawar, padang lamun, dan terumbu karang. Arti danau sendiri adalah suatu cekungan pada permukaan bumi yang memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:
§   Air cukup dalam dan sudah menunjukkan adanya strata temperatur bedasarkan kedalamannya
§   Vegetasi atau tumbuhan almatik yang mengapung di atas permukaan air tidak cukup menutupi seluruh permukaan air dan hanya berada pada pinggiran saja.
§   Sudah menunjukkan adanya gelombang yang sudah mampu membentuk barrens, waresweptshore, atau shoal.
Danau berada tersebar di seluruh permukaan bumi. Luas seluruh danau di permukaan bumi kurang lebih 6,1% dari seluruh permukaan bumi. Danau tersebut tersebar di berbagai tempat seperti pegunungan, plateau, lembah, dataran, gunung api dan sepanjang pantai. Prakiraan jumlah air danau di dunia ialah 91000 km2 (Cannadian Resources, Mc Healey dan Wallace, 1998).
2.    Fungsi Dan Potensi Danau
Danau mempunyai fungsi ekonomi yang sangat tinggi. Salah satu fungsi terpenting danau adalah perikanan, baik budidaya maupun perikanan tangkap. Jika dikelola dengan benar, perikanan danau dapat mendatangkan keuntungan yang cukup besar. Apalagi, perikanan air tawar di Indonesia  dicirikan oleh kekayaan spesies dan tingkat endemisme yang tinggi. Sebagai contoh adalah data dari Danau Sentarum yang di sajikan berikut ini.
Danau juga  penting dari sisi tata air ( antara lain mencegah kekeringan dan banjir) dan dalam kaitannya dengan penyediaan air bersih,  baik untuk minum, irigasi maupun industri,. Dengan demikian, danau mempunyai fungsi sebagai penyangga kehidupan.  Penjagaan  kebersihan sumber –sumber air danau, danau itu sendiri, dan saluran-saluran keluarnya secara otomatis menjamin tersediaanya air bersih di sepanjang alirannya. Hal tersebut terutama penting karena di banyak daerah di Indonesia, misalnya Jawa dan Sumatra, penyediaan air bersih menjadi masalah kritis.
Jika di tanjau dari segi ekoosistem, danau merupakan tempat hidup berbagai organisme, termasuk yang bersifat endemic, mulai dari ikan sampai burung air. Tidak saja penting bagi pelestarian plasma nutfah dan konservasi alam, hal tersebut dapat dijadikan aset bagi rekereasi dan pariwisata.
3.      Penyebab dan Akibat Pencemaran Air (Air Danau)
Pencemaran air danau dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik yang berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik yaitu sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri contoh: sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.  Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable) contoh:  kertas, plastik , gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit.Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Kenyatannya pada saat ini hampir semua rumah tangga menggunakan deterjen.
Penyebab lainnya juga berasal dari limbah industri. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air antara lain: logam berat, toksin,minyak, nutrien, dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya kandungan O2 yang terlarut. Ada dua cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam air, secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand)secara biologi. Makin besar harga BODsemakin tinggi pula tingkat pencemarannya. (sentra-edukasi, 2010).
Air limbah tersebut memiliki harga BOD yang tingi, sehingga dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar limbah berat.Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan. Akibat dari pencemaran air danau, jika air disekitar lingkungan masyarakat tercemar, dapat mengakibatkan
a.       kekurangan sumberdaya air
b.       menjadi sumber penyakit
c.       terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati
Limbah yang terus-menerus meningkat, akan mengakibatkan air semakin tercemar dan akan sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih karena air yang tercemar akan meresap ke dalam tanah. Air tanah tersebut merupakan sumber dari air sumur di rumah masyarakat, dan apabila masyarakat mengkonsumsi air tersebut akan mengakibatkan penyakit. Air yang tercemar tidak hanya masuk dalam tanah, tetapi juga mengalir pada sungai bahkan laut dan mengakibatkan terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati.
4.      Usaha Mengatasi Pencemaran Air bagi Kehidupan Manusia
Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan mulai dari pengenalan dan pengertian yang baik oleh perilaku masyarakat.Menurut Prawirohartono (2000) “perubahan perilaku masyarakat secara alami, ekosistem air dapat melakukan ‘rehabilitasi’ apabila terjadi pencemaran terhadap badan air”. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena itu, sehendaknya ada upaya untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang sampah dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan sembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai hendaknya mengetahui pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus (MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi hukuman. Banyak tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai cara penanggulangan pencemaran air.
a.       Tidak membuang sampah atau limbah cair danau dan di sekitarnya.
b.      Tidak menggunakan danau untuk tempat mencuci truk, mobil, dan sepeda  motor
c.       Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus
d.      Tidak minum air danau tanpa dimasak dahulu
e.       Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
f.       Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan atau dialirkan ke sungai, sehendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah. Apabila terpaksa harus dibuang ke sungai supaya tidak  terjadi pencemaran air. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar dan akan lebih baik lagi, jika limbah yang telah diolah dapat dipergunakan kembali untuk kepentingan industri lainnya.
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, terdapat beberapa cara penanggulangannya.  Menurut Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat (2001)di antaranya sebagai berikut.
a.         Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
b.         Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
c.         Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
d.        Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
e.         Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).
f.          Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
g.         Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
h.         Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
i.           Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
j.           Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal.
Sebagai bahan kajian dalam masalah pencemaran Lingkungan Danau sebagai berikut.
PENCEMARAN DANAU TEMPE DI SULAWESI
1.    Jenis-Jenis Pencemaran di Danau Tempe
Ialah berupa pencemaran kimiawi yaitu adalah pencemaran yang disebabkan oleh bahan yang berupa logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen, dan minyak yang biasa berasal dari masyarakat sekitar yang menyebabkan tumbuhan air seperti enceng gondok yang merupakan gulma air, Pertumbuhan gulma air berkembang dengan cepat apabila terpicu oleh kesuburan air danau,yaitu kadar Nitrogen dan Phosphor pada pupuk. Tumbuhan ini berfungsi melindungi biota air danau termasuk ikan dan sebagai habitat pertumbuhannya. Namun demikian apabila tumbuh tanpa kendali tumbuhan ini menjadi gulma air dan mempengaruhi kuantitas dan kualitas air.
Gulma air dapat dikendalikan secara mekanis, biologis dan kimiawi. Pengendalian secara kimia tidak disarankan karena dapat menimbulkan pencemaran air danau.,pencemaran biologi yaitu pencemaran yang disebabkan oleh bahan yang seperti berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa yang dapat menyebabkan penyakit dan pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh bahan yang berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet yang biasanya berasal dari masyarakat itu sendiri yang adapun penimbunan sampah tersebut dapat menyebabkan pendangkalan tanah selain itu sampah-sampah pelastik atau kaleng dan juga pupuk anorganik dapat menyebabkan oksigen tidak dapat menembus tanah sehingga menyebabkan humus pada tanah dapat hilang atau berkurang.dan selain itu juga terjadi pencemaran pada air di danau tempe Kegiatan transportasi dan wisata air yang menggunakan perahu bermotor dapat mencemari air danau akibat kebocoran atau tumpahan bahan bakar dan pelumasnya.Kegiatan usaha perikanan budidaya yang menggunakan pakan ikan buatan seperti keramba jaring apung (KJA), menyisakan sisa pakan dan limbah ikan.Tumbuhan air dan alga yang mati akan membusuk dan terurai dalam air yang menyebabkan pencemaran.
2.    Penyebab Penurunan Berbagai Macam Hayati di Danau Tempe
Adapun penyebab menurunnya keanekaragaman hayati di danau tempe disebabkan oleh sistem penangkapan ikan dengan cara yang merusak (misalnya penggunaan racun ikan)atau dengan cara yang tidak ramah lingkungan yang biasa digunakan nelayanseperti julu,bubu, jabba dan bangka toddo yang dipakai sebagai tempat mengumpulkan ikan memiliki akar yang sampai ke dasar danau dan menjadi perangkap sedimen (sediment trap) sehingga menambah sedimentasi di Danau Tempe, luas bungka toddo tidak sesuai ketentuan sehingga mengganggu aktivitas penangkapan nelayan lain, tanaman air yang hanyut pada saat banjir sangat membahayakan rumah penduduk, salah satu alat tangkap yang digunakan adalah strom (kontak) untuk mengambil ikan-ikan yang susah ditangkap seperti ikan gabus.serta penangkapan ikan secara berlebihan dalam menyebabkan menurunya populasi anak ikan yang masih muda sehingga berakibat pada penurunan keanekaragaman ikan danau.
Perubahan fungsi lahan di daerah tangkapan air dan pembangunan jalan di tepian danau dapat berakibat pada rusaknya keanekaragaman hayati. Demikian juga pembersihan tanaman air dan reklamasi lahan dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati perairan danau tempe.
3.    Solusi Perbaikan
     Adapun solusi dari berkurangnya keanekaragaman hayati dapat diatasi dengan:
·         Adanya kesadaran mulai dari diri sendiri untuk menjaga lingkungan di Danau Tempe. Dengan dimulai dari atur diri sendiri akan bersifat fleksibel terhadap pelestarian keanekaragaman hayati. Manfaat keanekaragaman hayati itu sangat banyak. oleh karena itu perlu dilestarikan.
·         Pengembangan agrowisata di Danau Tempe. Dengan mengembangkannya maka akan mendapatkan dua fungsi sekaligus yaitu untuk menjaga keanekaragaman hayati dan fungsi ekonomi.
·         Melaksanakan pembangunan ramah lingkungan di lingkungan Danau Tempe.
·         Berusaha untuk meminimalisir penggunaan barang-barang seperti plastik dan kertas. Mengupayakan untuk mendaur ulang barang-barang yang bisa didaur ulang demi menjaga keanekaragaman hayati di Danau Tempe.
·         Menggunakan sistem pengelolaan hama terpadu (PHT). Dengan adanya PHT, dapat menjaga rantai makanan yang berdampak pada pelestarian keanekaragaman hayati di Dana Tempe.
·         Memaksimalkan sistem pencagaran baik secara in situ maupun ex situ pada berbagai macam jenis ikan yang akan dilestarikan di Danau Tempe.
Adapun solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan yaitu dengan:
Ø  Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke Danau Tempe akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, sampah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan di kawasan kabupaten wajo.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya yang dapat juga menggerakkan perekonomian masyarakat di sekitar Danau Tempe.
Ø  Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Dengan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
Ø  Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor pada perahu bermotor, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan ramah lingkungan. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah perahu bermotor yang layak beroperasi.
Ø  Penghijauan dan Penanaman Pohon
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau di sekitar lingkungan Danau Tempe akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor dll, Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
Ø  Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikasi yaitu Definisi dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air sehingga merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan Danau Tempe.Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran di Danau Tempe. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman yang ada di kawasan Danau Tempe.Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian

PENCEMARAN LIMBAH DAN GALIAN PENUHI DANAU, IKAN GABUS SENTANI SEMAKIN TERANCAM
Dipublikasikan oleh Ad Batlax pada hari Jumat, 03 Mei 2013 | pukul 04:11 WIT

SENTANI (JAYAPURA) - Kalau dulu ikan gabus mudah diperoleh di pasar-pasar tradisional ataupun di jajakan masyarakat di kota Sentani, sekarang ikan ini semakin sulit diperoleh, karena nyaris punah di habitatnya. Siapa sangka ikan gabus yang merupakan endemik asli Danau Sentani, saat ini terancam punah di habitatnya sendiri, karena ekosistem tempatnya berkembangbiak tidak aman baginya. Sejumlah hal telah menjadi penyebab ikan gabus, khahabey (dalam bahasa Sentani) terancam punah.
Habel Taime, Ahli Kesehatan Lingkungan PT. Freeport Indonesia yang hadir dalam seminar sehari yang digagas Komunitas Facebook Jayapura, Phuyaka Institute, pada 14 Agustus 2012 lalu di Obhe Helebhey Sentani mengatakan ikan gabus Sentani nyaris punah karena air Danau Sentani yang sudah tercemar oleh berbagai limbah yang masuk ke Danau Sentani. Hal ini, disebabkan oleh :
1.      perilaku manusia. Manusia yang hidup dan berdiam di sekitar Danau Sentani sibuk dengan pembangunan dan tidak lagi memperhatikan keseimbangan alam. Akibatnya, semua limbah cair langsung dialirkan ke sungai-sungai yang bermuara di Danau Sentani.
2.      regulasi tidak cukup kuat untuk mencegah tindakan merusak lingkungan.
3.      home industry. Banyak industri rumah tangga yang membuang limbahnya langsung ke sungai yang dan mencemari air Danau Sentani.
4.      sebagian besar rumah sakit, seperti Rumah Sakit Yowari Sentani dan Rumah Sakit Dian Harapan Waena ‘belum’ memiliki Indek Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelum dibuang ke saluran yang akhirnya bermuara ke Danau Sentani.
5.      matrial dari sungai seperti pendulangan emas tradisional di Bumi Perkemahan Waena yang menggunakan merkuri, berbagai penggalian Golongan C di sepanjang pinggiran Danau Sentani dan penggusuran tanah pelebaran sepanjang jalan raya Sentani ke Waena yang dibuang masuk ke Danau Sentani.
6.      sampah rumah tangga sebagian besar dibuang ke kali hanyut masuk ke Danau Sentani.
Selain pencemaran air danau yang berkontribusi terhadap kehidupan khahabey ada juga sebab lain yang lebih berbahaya adalah masuknya ikan-ikan eksotik atau ikan-ikan asing ke Danau Sentani tanpa memperhatikan perkembangannya yang sangat pesat. Kedua jenis ikan asing di Danau Sentani yang jadi pemangsa, predator bagi ikan gabus Danau Sentani adalah ikan gabus toraja (gastor) dan ikan lohan – warna kuning, yang setiap saat memangsa khahabey. Akibatnya, populasi khahabey semakin berkurang karena telur dan larvanya pun dijadikan makanan kedua ikan predator ini.
Dalam kesempatan seminar itu, Alfred Ibo yang hadir sebagai peserta dan sehari-hari sebagai nelayan di Danau Sentani mengatakan berdasarkan pengalamannya ketika menyelam untuk menyumpit gabus, ia sering menemukan ikan gabus toraja sedang memakan telur ataupun larva khahabey. Alfred Ibo menyebut gastor sebagai predator yang sangat ganas. Karena bukan saja memangsa ikan gabus kecil tapi juga telur dan larva pun dijadikan makanan.
Menurut Alfred, jika hal ini tidak diatasi, maka khahabey bisa punah karena dimakan gastor dan lohan. Khahabey merupakan ikan asli yang sudah ratusan atau bahkan ribuan tahun menjadi salah satu sumber protein bagi penduduk asli yang mendiami pesisir dan pulau-pulau di Danau Sentani. Sehingga, ikan gabus Danau Sentani sangat sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Sentani. “Bisa dibayangkan dalam setiap aktivitas masyarakat jika ada acara makan-makan atau pesta, maka sudah pasti sajian lauk utamanya adalah ikan gabus yang dibuat dalam berbagai rupa, seperti saus ataupun kuah”.
Kondisi ekosistem Danau Sentani kini mengalami kerusakan berat akibat tekanan pembangunan yang berpengaruh terhadap biota di dalamnya. Berbagai penelitian yang pernah dilakukan menyebutkan Danau Sentani telah tercamar oleh berbagai limbah dari permukiman penduduk, rumah sakit, bengkel-bengkel motor, meuble-meuble, rumah rumah makan, restoran, hotel-hotel dan pusat-pusat perbelanjaan.
Limbah cair umumnya menjadi salah satu material yang menjadi kontributor bagi rusaknya ekosistem Danau Sentani yang didalamnya hidup berbagai spesies endemik, seperti khahabey, yang memiliki kaitan erat dengan kehidupan masyarakat asli Sentani. Nasib khahabey kini dalam ancaman serius menuju kepunahan akibat konsumsi manusia dalam jumlah besar tanpa budidaya dan menjadi makanan ikan-ikan asing: ikan gabus toraja dan ikan lohan, yang juga hidup dan berkembang sangat pesat di dalam Danau Sentani.
Karena itu perlu dilakukan upaya dan langkah-langkah strategis guna melestarikan ikan gabus dan ekosistemnya. Sebab saat ini nelayan Danau Sentani mengalami kesulitan mendapatkan khahabey atau ikan gabus asli Danau Sentani. Setiap saat jumlah tangkapan mereka terus menurun, tidak seperti di waktu 10 tahun lalu yang jumlah tangkapannya sangat banyak. Tidak seperti sekarang, justru ikan lohan yang sangat banyak. Keluhan para nelayan Danau Sentani ini tidak bisa dipandang remeh. Semua pihak mulai sekarang harus berpikir dan bertindak cepat sebelum ikan gabus Danau Sentani hilang dari rumahnya sendiri dan hanya akan ada ceritera bahwa dulu pernah ada ikan gabus asli di Danau Sentani, seperti ikan gergaji Danau Sentani yang kini hanya bisa ditemukan dalam literatur-literatur di perpustakaan dan museum.
Aktivis Lingkungan Hidup, Lyndon Pangkali pada pemaparan materinya berjudul “Strategi Perlindungan Ekosistem Danau Sentani” masih tetap optimis untuk menyelamatkan khahabey. Ikan gabus hidup di Danau Sentani yang didalamnya pun hidup biota lain yang juga mendapatkan asupan nutrisi dari lingkungan diluar dan dalam danau. Oleh sebab itu, agar khahabey dan ikan-ikan lainnya dapat lestari dan menjadi sumber makanan dengan kandungan gizi yang baik, maka yang harus dilakukan adalah melakukan pengkajian-pengkajian terhadap Danau Sentani, khususnya oleh anak-anak asli Sentani dan juga oleh pihak lain yang peduli dengan lingkungan hidup, serta menegakkan peraturan daerah yang terkait dengan lingkungan hidup, termasuk penegakkan aturan-aturan adat.
“Dengan menegakkan aturan-aturan, maka pembangunan yang tidak disertai dengan IPAL maupun AMDAL dapat dihentikan sehingga tidak merusak lingkungan yang pada akhirnya bermuara pada rusaknya ekosistem dan biodatanya yang hidup di dalam Danau Sentani”, ujar Lyndon Pangkali yang cukup lama bergelut di bidang lingkungan hidup.
[Suara Perempuan Papua]




















BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Arti danau adalah suatu cekungan pada permukaan bumi. Secara umum tiap propinsi yang ada di Indonesia berpotensi untuk terdapat anau baik danau alami maupun danau buatan. Sehingga dapat disimpulakan bahwa Indonesia termasuk negara yang kaya akan potensi sumberdaya air danau.
Danau dapat memiliki manfaat serta fungsi seperti untuk irigasi pengairan sawah, ternak serta kebun, sebagai objek pariwisata, sebagai PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air, sebagai tempat usaha perikanan darat, sebagai sumber penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan juga sebagai pengendali banjir dan erosi. Namun, dari hasil penelitian kualitas air danau dan waduk disimpulkan bahwa semakin lama telah terjadi penurunan pada kualitas air danau dan waduk yang ada di Indonesia, hal ini disebabkan karena adanya pencemaran bahan organik pada air danau dan waduk yang disebabkan oleh limbah industri, pertanian, dan penduduk.
Adapun beberapa solusi untuk mengatasi masalah danau antara lain pengolahan daerah tangkapan hujan untuk menjaga fungsi daerah resapan air, Pengolahan kuantitas air, pengolahan kualitas air degan cara pengendalian pencemaran air danau dan pengolahan lingkungan di sekitar danau

3.2              Saran
Setiap manusia tidak dapat lepas dari air, karena air merupakan investasi untuk masa depan manusia maka hendaknya dalam menggunakan dan memanfaatkan sumberdaya air khususnya air danau harus tetap menjaga kualitas air serta menjaga kondisi geografis daerah yang ada di sekitarnya agar kuantitas air tetap terjaga dan tidak terjadi kerusakan baik pada daerah tangkapan hujan maupun pada DAS sekitar waduk atau danau.


Daftar Rujukan
http://www.papua.us/2013/05/pencemaran-limbah-dan-galian-penuhi.html  (diakses tanggal 12 september 2013 online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_tempe (diakses tanggal 12 september 2013 online)
Utaya, Sugeng. 2011. Hidrologi. Universitas Negeri Malang: Malang