BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Danau adalah salah satu sumber
air tawar yang menunjang kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan sosial
ekonomi manusia. Ketersediaan sumber daya air, mempunyai peran yang sangat
mendasar untuk menunjang pengembangan ekonomi wilayah. Sumber daya air yang
terbatas disuatu wilayah mempunyai implikasi kepada kegiatan pembangunan yang
terbatas dan pada akhirnya kegiatan ekonomipun terbatas sehingga kemakmuran
rakyat makin lama tercapai. Air danau digunakan untuk berbagai pemanfaatan
antara lain sumber baku air minum, air irigasi, pembangkit listrik,
penggelontoran, perikanan dsb. Jadi betapa pentingnya air tawar yang berasal
dari danau bagi kehidupan. Danau Di Indonesia terdapat kurang lebih danau
kategori besar > 50 ha sebanyak 500 buah. Danau tersebut tersebar merata di
setiap pulau besar (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali).
Sebaliknya waduk besar sebagian besar berlokasi di Pulau Jawa. Selain kategori
danau besar terdapat juga danau kecil yang jumlahnya ribuan dan waduk kecil
yang disebut embung. Danau kecil sering dikenal sebagai situ berukuran besar.
Danau
memiliki beberapa manfaat diantaranya untuk mencukupi kebutuhan hidup
masyarakan khususnya. Namun saat ini, kualitas danau menurun hal ini terjadinya
pencemaran organik, berkurangnya populasi ikan bahkan beberapa jenis ikan
endemik hampir hilang. Danau yang mengalami sedimentasi yang berat antara lain
Danau Tondano, Tempe, Limboto di Sulawesi, Danau Jampang, Semayang, Melintang
di Kalimantan. Danau Rawapening di Jawa Tengah dan danau lainnya mengalami
sedimentasi ringan. Danau yang mengalami pengurangan luas antara lain Danau
Limboto, Rawapening, Cidanau di Banten. Danau yang ditumbuhi oleh eceng gondok
sehingga menutupi luas danau lebih dari 10% antara lain danau Rawa Pening,
Kerinci di Jambi. Danau yang mengalami penurunan muka air yang nyata, yang
disebabkan airnya digunakan untuk membangkitkan listrik antara lain danau Toba,
Maninjau, dan Singkarak. Danau yang mengalami pencemaran oleh bahan nutrien
(nitrogen, posfat) yang berasal dari limbah penduduk, pertanian, akitifitas
perikanan dengan Keramba Jaring Apung (KJA) antara lain Danau Maninjau,
Tondano, dan Toba. Danau yang mengalami berkurangnya populasi ikan dan hampir
punah ikan yang bersifat endemik adalah ikan bilik di Danau Singkarak, ikan
Depik di Danau laut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah dan saat ini juga mualai
bertambah yaitu danau Sentani di papua akibat dari penambang tradisiaonal
1.2
Rumusan
masalah
1.
Apa pengertian dari danau?
2.
Apa fungsi danu bagi kehidupan manusia dan sekitarnya?
3.
Apa saja penyebab dari pencemaran air danau ?
4.
Apa akibat terjadinya pencemaran danau bagi masyarakat dan keadaan di
sekitarnya?
5.
Bagaimana solusi dari pencegahan dan perbaikan terhadap pencemaran danau?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari danau
2.
Untuk mengetahui fungsi danu bagi kehidupan manusia dan sekitarnya
3.
Untuk mengetahui penyebab dari pencemaran air danau.
4.
Untuk mengetahui akibat terjadinya pencemaran danau bagi masyarakat dan
keadaan di sekitarnya?
5.
Untuk mengetahui solusi dari pencegahan dan perbaikan terhadap pencemaran
danau?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 DASAR TEORI
1.
Definisi dan Konsep Danau
Danau
adalah badan air yang dikelilingi daratan dan dikelompokkan sebagai salah satu
jenis lahan basah. Konvensi Ramsar menyatakan bahwa lahan basah adalah daerah
berawa, payau, gambut, atau perairan alami atau buatan, yang tertutup air yang
tergenang atau mengalir secara tetap oleh air tawar, payau atau asin, termasuk
wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada saat
air surut. Danau digolongkan
ke dalam lahan basah alami bersama hutan mangrove, rawa gambut, rawa air tawar,
padang lamun, dan terumbu karang.
Arti danau sendiri adalah suatu cekungan pada permukaan bumi yang memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:
§
Air cukup dalam dan sudah
menunjukkan adanya strata temperatur bedasarkan kedalamannya
§
Vegetasi atau tumbuhan almatik yang mengapung
di atas permukaan air tidak cukup menutupi seluruh permukaan air dan hanya
berada pada pinggiran saja.
§
Sudah menunjukkan adanya gelombang
yang sudah mampu membentuk barrens, waresweptshore, atau shoal.
Danau berada
tersebar di seluruh permukaan bumi. Luas seluruh danau di permukaan bumi kurang
lebih 6,1% dari seluruh permukaan bumi. Danau tersebut tersebar di berbagai
tempat seperti pegunungan, plateau, lembah, dataran, gunung api dan sepanjang
pantai. Prakiraan jumlah air danau di dunia ialah 91000 km2 (Cannadian
Resources, Mc Healey dan Wallace, 1998).
2.
Fungsi
Dan Potensi Danau
Danau mempunyai
fungsi ekonomi yang sangat tinggi. Salah satu fungsi terpenting danau adalah
perikanan, baik budidaya maupun perikanan tangkap. Jika dikelola dengan benar, perikanan
danau dapat mendatangkan keuntungan yang cukup besar. Apalagi, perikanan air
tawar di Indonesia dicirikan oleh
kekayaan spesies dan tingkat endemisme yang tinggi. Sebagai contoh adalah data
dari Danau Sentarum yang di sajikan berikut ini.
Danau juga penting dari sisi tata air ( antara lain
mencegah kekeringan dan banjir) dan dalam kaitannya dengan penyediaan air
bersih, baik untuk minum, irigasi maupun
industri,. Dengan demikian, danau mempunyai fungsi sebagai penyangga
kehidupan. Penjagaan kebersihan sumber –sumber air danau, danau
itu sendiri, dan saluran-saluran keluarnya secara otomatis menjamin
tersediaanya air bersih di sepanjang alirannya. Hal tersebut terutama penting
karena di banyak daerah di Indonesia, misalnya Jawa dan Sumatra, penyediaan air
bersih menjadi masalah kritis.
Jika di tanjau
dari segi ekoosistem, danau merupakan tempat hidup berbagai organisme, termasuk
yang bersifat endemic, mulai dari ikan sampai burung air. Tidak saja penting
bagi pelestarian plasma nutfah dan konservasi alam, hal tersebut dapat
dijadikan aset bagi rekereasi dan pariwisata.
3.
Penyebab dan Akibat Pencemaran Air (Air Danau)
Pencemaran air danau dapat disebabkan oleh
berbagai hal. Salah satunya penyebab
pencemaran air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah)
pemukiman atau limbah rumah tangga. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik
yang berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik
yaitu sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri contoh: sisa
sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan.
Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non
biodegrable) contoh: kertas,
plastik , gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit.Selain
sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling
potensial mencemari air. Kenyatannya pada saat ini hampir semua rumah tangga
menggunakan deterjen.
Penyebab lainnya juga berasal dari limbah industri. Industri membuang
berbagai macam polutan ke dalam air antara lain: logam berat, toksin,minyak,
nutrien, dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat melalui besarnya
kandungan O2 yang terlarut. Ada dua
cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen
dalam air, secara kimia dengan COD
(Chemical Oxygen Demand) dan BOD
(Biochemical Oxygen Demand)secara biologi. Makin besar harga BODsemakin tinggi pula tingkat pencemarannya.
(sentra-edukasi, 2010).
Air limbah tersebut memiliki harga BOD yang tingi, sehingga dapat diketahui
bahwa air tersebut telah tercemar limbah berat.Selain diakibatkan oleh limbah
pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan
oleh limbah pertanian dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah
pertambangan. Akibat dari pencemaran air danau, jika air disekitar lingkungan
masyarakat tercemar, dapat mengakibatkan
a. kekurangan sumberdaya air
b. menjadi sumber penyakit
c. terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan
keanekaragaman hayati
Limbah yang terus-menerus meningkat, akan
mengakibatkan air semakin tercemar dan akan sulit bagi masyarakat untuk
mendapatkan air bersih karena air yang tercemar akan meresap ke dalam tanah.
Air tanah tersebut merupakan sumber dari air sumur di rumah masyarakat, dan
apabila masyarakat mengkonsumsi air tersebut akan mengakibatkan penyakit. Air
yang tercemar tidak hanya masuk dalam tanah, tetapi juga mengalir pada sungai
bahkan laut dan mengakibatkan terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan
keanekaragaman hayati.
4.
Usaha Mengatasi Pencemaran
Air bagi Kehidupan
Manusia
Penanggulangan pencemaran air
dapat dilakukan mulai dari pengenalan dan pengertian yang baik oleh perilaku
masyarakat.Menurut Prawirohartono (2000) “perubahan perilaku masyarakat secara
alami, ekosistem air dapat melakukan ‘rehabilitasi’ apabila terjadi pencemaran
terhadap badan air”. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena itu, sehendaknya
ada upaya untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran air. Untuk mengatasi
pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang
sampah dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan
sembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan
yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah
hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar
sungai hendaknya mengetahui pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi
dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus
(MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya
dan pelanggarnya dijatuhi hukuman. Banyak tindakan yang dapat dilakukan oleh
masyarakat sebagai cara penanggulangan pencemaran air.
a. Tidak membuang sampah atau limbah cair danau dan
di sekitarnya.
b. Tidak menggunakan danau untuk tempat mencuci
truk, mobil, dan sepeda motor
c. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana
memandikan ternak dan sebagai tempat kakus
d. Tidak minum air danau tanpa dimasak dahulu
e. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan
tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
f. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
Limbah industri sebelum dibuang
ke tempat pembuangan atau dialirkan ke sungai, sehendaknya dikumpulkan di suatu
tempat yang disediakan, kemudian diolah. Apabila terpaksa harus dibuang ke
sungai supaya tidak terjadi pencemaran
air. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih
lainnya tidak tercemar dan akan lebih baik lagi, jika limbah yang telah diolah
dapat dipergunakan kembali untuk kepentingan industri lainnya.
Dalam menyikapi permasalahan
pencemaran air ini, terdapat beberapa cara penanggulangannya. Menurut Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat (2001)di antaranya sebagai berikut.
a.
Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
b.
Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
c.
Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
d.
Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
e.
Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).
f.
Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
g.
Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
h.
Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
i.
Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
j.
Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Cara penanggulangan pencemaran
air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah
longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak
bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal.
Sebagai bahan kajian dalam masalah pencemaran
Lingkungan Danau sebagai berikut.
PENCEMARAN DANAU
TEMPE DI SULAWESI
1.
Jenis-Jenis Pencemaran di Danau Tempe
Ialah berupa pencemaran kimiawi yaitu adalah
pencemaran yang disebabkan oleh bahan yang berupa logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan
Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen, dan minyak yang biasa berasal dari
masyarakat sekitar yang menyebabkan tumbuhan air seperti enceng gondok yang
merupakan gulma air, Pertumbuhan gulma air berkembang
dengan cepat apabila terpicu oleh kesuburan air danau,yaitu kadar Nitrogen dan
Phosphor pada pupuk. Tumbuhan ini berfungsi melindungi biota air danau termasuk
ikan dan sebagai habitat pertumbuhannya. Namun demikian apabila tumbuh tanpa
kendali tumbuhan ini menjadi gulma air dan mempengaruhi kuantitas dan kualitas
air.
Gulma air dapat dikendalikan secara mekanis, biologis
dan kimiawi. Pengendalian secara kimia tidak disarankan karena dapat
menimbulkan pencemaran air danau.,pencemaran biologi yaitu pencemaran yang
disebabkan oleh bahan yang seperti berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia
coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa yang dapat menyebabkan penyakit
dan pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh bahan yang berupa
kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet yang biasanya berasal dari masyarakat
itu sendiri yang adapun penimbunan sampah tersebut dapat menyebabkan
pendangkalan tanah selain itu sampah-sampah pelastik atau kaleng dan juga pupuk
anorganik dapat menyebabkan oksigen tidak dapat menembus tanah sehingga
menyebabkan humus pada tanah dapat hilang atau berkurang.dan selain itu juga
terjadi pencemaran pada air di danau tempe Kegiatan transportasi dan wisata air
yang menggunakan perahu bermotor dapat mencemari air danau akibat kebocoran
atau tumpahan bahan bakar dan pelumasnya.Kegiatan usaha perikanan budidaya yang
menggunakan pakan ikan buatan seperti keramba jaring apung (KJA), menyisakan
sisa pakan dan limbah ikan.Tumbuhan air dan alga yang mati akan membusuk dan
terurai dalam air yang menyebabkan pencemaran.
2. Penyebab Penurunan Berbagai
Macam Hayati di Danau Tempe
Adapun
penyebab menurunnya keanekaragaman hayati di danau tempe disebabkan
oleh sistem penangkapan ikan dengan cara yang merusak (misalnya penggunaan
racun ikan)atau dengan cara yang tidak ramah lingkungan yang biasa digunakan
nelayanseperti julu,bubu, jabba dan bangka toddo yang dipakai sebagai tempat
mengumpulkan ikan memiliki akar yang sampai ke dasar danau dan menjadi
perangkap sedimen (sediment trap) sehingga menambah sedimentasi di Danau Tempe,
luas bungka toddo tidak sesuai ketentuan sehingga mengganggu aktivitas
penangkapan nelayan lain, tanaman air yang hanyut pada saat banjir sangat
membahayakan rumah penduduk, salah satu alat tangkap yang digunakan adalah
strom (kontak) untuk mengambil ikan-ikan yang susah ditangkap seperti ikan
gabus.serta penangkapan ikan secara berlebihan dalam menyebabkan menurunya
populasi anak ikan yang masih muda sehingga berakibat pada penurunan
keanekaragaman ikan danau.
Perubahan
fungsi lahan di daerah tangkapan air dan pembangunan jalan di tepian danau
dapat berakibat pada rusaknya keanekaragaman hayati. Demikian juga pembersihan
tanaman air dan reklamasi lahan dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman
hayati perairan danau tempe.
3.
Solusi Perbaikan
Adapun solusi dari berkurangnya
keanekaragaman hayati dapat diatasi dengan:
·
Adanya kesadaran mulai dari diri sendiri untuk menjaga lingkungan di
Danau Tempe. Dengan dimulai dari atur diri sendiri akan bersifat fleksibel
terhadap pelestarian keanekaragaman hayati. Manfaat keanekaragaman hayati itu
sangat banyak. oleh karena itu perlu dilestarikan.
·
Pengembangan agrowisata di Danau Tempe. Dengan mengembangkannya maka
akan mendapatkan dua fungsi sekaligus yaitu untuk menjaga keanekaragaman hayati
dan fungsi ekonomi.
·
Melaksanakan pembangunan ramah lingkungan di lingkungan Danau Tempe.
·
Berusaha untuk meminimalisir penggunaan barang-barang seperti plastik dan
kertas. Mengupayakan untuk mendaur ulang barang-barang yang bisa didaur ulang
demi menjaga keanekaragaman hayati di Danau Tempe.
·
Menggunakan sistem pengelolaan hama terpadu (PHT). Dengan adanya PHT, dapat
menjaga rantai makanan yang berdampak pada pelestarian keanekaragaman
hayati di Dana Tempe.
·
Memaksimalkan sistem pencagaran baik secara in situ maupun ex
situ pada berbagai macam jenis ikan yang akan dilestarikan di Danau
Tempe.
Adapun solusi untuk mengatasi pencemaran
lingkungan yaitu dengan:
Ø Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke Danau Tempe akan meyebabkan
aliran airnya terhambat. Akibatnya, sampah akan menumpuk dan membusuk. Sampah
yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat
berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir
pada musim hujan di kawasan kabupaten wajo.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya yang dapat juga menggerakkan perekonomian masyarakat di sekitar Danau Tempe.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya yang dapat juga menggerakkan perekonomian masyarakat di sekitar Danau Tempe.
Ø Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung
bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut
akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Dengan demikian, bahan dari limbah
pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan
sehingga tidak mengganggu ekosistem.Menempatkan pabrik atau kawasan industri di
daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari
pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
Ø Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran
kendaraan bermotor pada perahu bermotor, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan
mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti
alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan ramah
lingkungan. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah
perahu bermotor yang layak beroperasi.
Ø Penghijauan dan Penanaman Pohon
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk
fotosintesis. Adanya jalur hijau di sekitar lingkungan Danau Tempe akan
mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor dll,
Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu,
tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
Ø Penggunaan pupuk dan obat
pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikasi yaitu Definisi dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air sehingga merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan Danau Tempe.Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran di Danau Tempe. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman yang ada di kawasan Danau Tempe.Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikasi yaitu Definisi dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air sehingga merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan Danau Tempe.Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran di Danau Tempe. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman yang ada di kawasan Danau Tempe.Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian
PENCEMARAN
LIMBAH DAN GALIAN PENUHI DANAU, IKAN GABUS SENTANI SEMAKIN TERANCAM
Dipublikasikan
oleh Ad Batlax pada hari Jumat, 03 Mei 2013 | pukul 04:11 WIT
SENTANI
(JAYAPURA) - Kalau dulu ikan gabus mudah diperoleh di pasar-pasar tradisional
ataupun di jajakan masyarakat di kota Sentani, sekarang ikan ini semakin sulit
diperoleh, karena nyaris punah di habitatnya. Siapa sangka ikan gabus yang
merupakan endemik asli Danau Sentani, saat ini terancam punah di habitatnya
sendiri, karena ekosistem tempatnya berkembangbiak tidak aman baginya. Sejumlah
hal telah menjadi penyebab ikan gabus, khahabey (dalam bahasa Sentani) terancam
punah.
Habel
Taime, Ahli Kesehatan Lingkungan PT. Freeport Indonesia yang hadir dalam
seminar sehari yang digagas Komunitas Facebook Jayapura, Phuyaka Institute,
pada 14 Agustus 2012 lalu di Obhe Helebhey Sentani mengatakan ikan gabus
Sentani nyaris punah karena air Danau Sentani yang sudah tercemar oleh berbagai
limbah yang masuk ke Danau Sentani. Hal ini, disebabkan oleh :
1.
perilaku manusia. Manusia yang hidup dan berdiam di sekitar
Danau Sentani sibuk dengan pembangunan dan tidak lagi memperhatikan
keseimbangan alam. Akibatnya, semua limbah cair langsung dialirkan ke
sungai-sungai yang bermuara di Danau Sentani.
2.
regulasi tidak cukup kuat untuk mencegah tindakan merusak
lingkungan.
3.
home industry. Banyak industri rumah tangga yang membuang
limbahnya langsung ke sungai yang dan mencemari air Danau Sentani.
4.
sebagian besar rumah sakit, seperti Rumah Sakit Yowari
Sentani dan Rumah Sakit Dian Harapan Waena ‘belum’ memiliki Indek Pengolahan
Air Limbah (IPAL) sebelum dibuang ke saluran yang akhirnya bermuara ke Danau
Sentani.
5.
matrial dari sungai seperti pendulangan emas tradisional di
Bumi Perkemahan Waena yang menggunakan merkuri, berbagai penggalian Golongan C
di sepanjang pinggiran Danau Sentani dan penggusuran tanah pelebaran sepanjang
jalan raya Sentani ke Waena yang dibuang masuk ke Danau Sentani.
6.
sampah rumah tangga sebagian besar dibuang ke kali hanyut
masuk ke Danau Sentani.
Selain
pencemaran air danau yang berkontribusi terhadap kehidupan khahabey ada juga
sebab lain yang lebih berbahaya adalah masuknya ikan-ikan eksotik atau
ikan-ikan asing ke Danau Sentani tanpa memperhatikan perkembangannya yang
sangat pesat. Kedua jenis ikan asing di Danau Sentani yang jadi pemangsa,
predator bagi ikan gabus Danau Sentani adalah ikan gabus toraja (gastor) dan
ikan lohan – warna kuning, yang setiap saat memangsa khahabey. Akibatnya,
populasi khahabey semakin berkurang karena telur dan larvanya pun dijadikan
makanan kedua ikan predator ini.
Dalam
kesempatan seminar itu, Alfred Ibo yang hadir sebagai peserta dan sehari-hari
sebagai nelayan di Danau Sentani mengatakan berdasarkan pengalamannya ketika
menyelam untuk menyumpit gabus, ia sering menemukan ikan gabus toraja sedang
memakan telur ataupun larva khahabey. Alfred Ibo menyebut gastor sebagai
predator yang sangat ganas. Karena bukan saja memangsa ikan gabus kecil tapi
juga telur dan larva pun dijadikan makanan.
Menurut
Alfred, jika hal ini tidak diatasi, maka khahabey bisa punah karena dimakan
gastor dan lohan. Khahabey merupakan ikan asli yang sudah ratusan atau bahkan
ribuan tahun menjadi salah satu sumber protein bagi penduduk asli yang mendiami
pesisir dan pulau-pulau di Danau Sentani. Sehingga, ikan gabus Danau Sentani
sangat sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat Sentani. “Bisa dibayangkan
dalam setiap aktivitas masyarakat jika ada acara makan-makan atau pesta, maka
sudah pasti sajian lauk utamanya adalah ikan gabus yang dibuat dalam berbagai
rupa, seperti saus ataupun kuah”.
Kondisi ekosistem
Danau Sentani kini mengalami kerusakan berat akibat tekanan pembangunan yang
berpengaruh terhadap biota di dalamnya. Berbagai penelitian yang pernah
dilakukan menyebutkan Danau Sentani telah tercamar oleh berbagai limbah dari
permukiman penduduk, rumah sakit, bengkel-bengkel motor, meuble-meuble, rumah
rumah makan, restoran, hotel-hotel dan pusat-pusat perbelanjaan.
Limbah
cair umumnya menjadi salah satu material yang menjadi kontributor bagi rusaknya
ekosistem Danau Sentani yang didalamnya hidup berbagai spesies endemik, seperti
khahabey, yang memiliki kaitan erat dengan kehidupan masyarakat asli Sentani.
Nasib khahabey kini dalam ancaman serius menuju kepunahan akibat konsumsi
manusia dalam jumlah besar tanpa budidaya dan menjadi makanan ikan-ikan asing:
ikan gabus toraja dan ikan lohan, yang juga hidup dan berkembang sangat pesat
di dalam Danau Sentani.
Karena itu
perlu dilakukan upaya dan langkah-langkah strategis guna melestarikan ikan
gabus dan ekosistemnya. Sebab saat ini nelayan Danau Sentani mengalami
kesulitan mendapatkan khahabey atau ikan gabus asli Danau Sentani. Setiap saat
jumlah tangkapan mereka terus menurun, tidak seperti di waktu 10 tahun lalu
yang jumlah tangkapannya sangat banyak. Tidak seperti sekarang, justru ikan
lohan yang sangat banyak. Keluhan para nelayan Danau Sentani ini tidak bisa
dipandang remeh. Semua pihak mulai sekarang harus berpikir dan bertindak cepat
sebelum ikan gabus Danau Sentani hilang dari rumahnya sendiri dan hanya akan
ada ceritera bahwa dulu pernah ada ikan gabus asli di Danau Sentani, seperti
ikan gergaji Danau Sentani yang kini hanya bisa ditemukan dalam
literatur-literatur di perpustakaan dan museum.
Aktivis
Lingkungan Hidup, Lyndon Pangkali pada pemaparan materinya berjudul “Strategi
Perlindungan Ekosistem Danau Sentani” masih tetap optimis untuk menyelamatkan
khahabey. Ikan gabus hidup di Danau Sentani yang didalamnya pun hidup biota
lain yang juga mendapatkan asupan nutrisi dari lingkungan diluar dan dalam
danau. Oleh sebab itu, agar khahabey dan ikan-ikan lainnya dapat lestari dan
menjadi sumber makanan dengan kandungan gizi yang baik, maka yang harus
dilakukan adalah melakukan pengkajian-pengkajian terhadap Danau Sentani,
khususnya oleh anak-anak asli Sentani dan juga oleh pihak lain yang peduli dengan
lingkungan hidup, serta menegakkan peraturan daerah yang terkait dengan
lingkungan hidup, termasuk penegakkan aturan-aturan adat.
“Dengan
menegakkan aturan-aturan, maka pembangunan yang tidak disertai dengan IPAL
maupun AMDAL dapat dihentikan sehingga tidak merusak lingkungan yang pada
akhirnya bermuara pada rusaknya ekosistem dan biodatanya yang hidup di dalam
Danau Sentani”, ujar Lyndon Pangkali yang cukup lama bergelut di bidang
lingkungan hidup.
[Suara Perempuan Papua]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Arti
danau adalah suatu cekungan pada permukaan bumi. Secara umum tiap propinsi yang
ada di Indonesia berpotensi untuk terdapat anau baik danau alami maupun danau
buatan. Sehingga dapat disimpulakan bahwa Indonesia termasuk negara yang kaya
akan potensi sumberdaya air danau.
Danau
dapat memiliki manfaat serta fungsi seperti untuk irigasi pengairan sawah,
ternak serta kebun, sebagai objek pariwisata, sebagai PLTA atau Pembangkit
Listrik Tenaga Air, sebagai tempat usaha perikanan darat, sebagai sumber
penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan juga sebagai pengendali banjir
dan erosi. Namun, dari hasil penelitian kualitas air danau dan waduk
disimpulkan bahwa semakin lama telah terjadi penurunan pada kualitas air danau
dan waduk yang ada di Indonesia, hal ini disebabkan karena adanya pencemaran
bahan organik pada air danau dan waduk yang disebabkan oleh limbah industri,
pertanian, dan penduduk.
Adapun
beberapa solusi untuk mengatasi masalah danau antara lain pengolahan daerah tangkapan
hujan untuk menjaga fungsi daerah resapan air, Pengolahan kuantitas air,
pengolahan kualitas air degan cara pengendalian pencemaran air danau dan
pengolahan lingkungan di sekitar danau
3.2
Saran
Setiap manusia tidak dapat lepas dari air, karena
air merupakan investasi untuk masa depan manusia maka hendaknya dalam
menggunakan dan memanfaatkan sumberdaya air khususnya air danau harus tetap
menjaga kualitas air serta menjaga kondisi geografis daerah yang ada di
sekitarnya agar kuantitas air tetap terjaga dan tidak terjadi kerusakan baik
pada daerah tangkapan hujan maupun pada DAS sekitar waduk atau danau.
Daftar Rujukan
http://www.papua.us/2013/05/pencemaran-limbah-dan-galian-penuhi.html (diakses tanggal 12 september 2013
online)
http://science-student14.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-pencemaran-dan-penyebab.htm
(diakses tanggal 13
september 2013 online)
http://www.voaindonesia.com/content/danau-di-indonesia-alami-kekeringan-dan-pencemaran/1441720.html
(diakses tanggal 13
september 2013 online)
Utaya, Sugeng. 2011. Hidrologi. Universitas
Negeri Malang: Malang